Sustainable produk CPO semakin hangat selama dua pekan ini setelah pihak
unilever dan nestle memutuskan kontrak dengan produsen CPO atas desakan
Greenpeace. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi apabila perusahaan
perkebunan sejak awal terus melakukan sosialisasi tentang
sustainanblenya produk CPO di Indonesia.
Jika kita melihat negara
tetangga yaitu Malaysia, mereka berhasil menjelaskan ke dunia
internasional bahwa produk CPO mereka sustainable. Bagaiamana cara
negara Malaysia menjelaskan ke internasional inilah yang perlu
dipelajari.
Kita juga tau sebagian besar lahan yang digunakan
perusahaan produsen CPO Malaysia ada di Indonesia tapi mereka tetap
berhasil membangun citra sebagai perusahaan yang ramah lingkungan.
Mudah-mudahan
peristiwa ini bisa diambil hikmah oleh semua produsen CPO di Indonesia
dan pemerintah dan nantinya dapat diambil langkah-langkah yang lebih
strategis.
sumber: www.panduankelapasawit.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar